BEBERAPA monumen dibangun untuk mengenang momen penting suatu negara. Di luar fungsi tersebut, tak sedikit monumen memiliki cerita kontroversial kurang mengenakkan.
Museum bisa menjadi ikon landmark kota atau negara tempat monumen tersebut berdiri. Namun, ada beberapa monumen di dunia yang ternyata keberadaannya menjadi hal yang penuh kontroversi. Monumen apa sajakah itu? Berikut ulasannya, seperti dikutip BBC :
Monumen African Renaissance, Senegal
Monumen ini kontroversi karena harga pembangunannya yang luar biasa. Presiden Senegal, Abdoulaye Wade dikritik karena menghabiskan milyaran juta dolar Amerika untuk membangunnya, yang dianggap membuang-buang uang.
Selain itu, monumen yang berdiri sejak April 2010 ini juga dianggap kontroversi karena bentuknya, menggambarkan seorang laki-laki berotot yang menggendong seorang bayi di satu tangan. Sementara, tangan lainnya menarik seorang wanita yang berpakaian setengah telanjang.
Valley of The Vallen, Spanyol
Monumen didirikan oleh diktator Fransisco Franco untuk menghormati orang-orang yang dianggapnya sebagai pahlawan yang tewas saat Perang Sipil Spanyol. Kontroversi tidak hanya muncul dari sana, monumen yang dibangun di luar kota Madrid ini juga menuai protes karena Franco memerintahkan tahanan politik untuk membuat dan memahat patung dengan bentuk muka dan tubuhnya di monumen ini.
Tentu saja, hal ini mengundang amarah banyak warga Spanyol. Setelah bertahun-tahun melakukan protes, akhirnya pada Mei 2011, pemerintah Spanyol setuju untuk menghilangkan patung Franco dari monumen ini. Kini, monumen ini hanya berbentuk salib.
Brown Dog Statue, London
Patung berbentuk anjing kevil di Taman Battersea London ini tampak biasa saja. Namun sebenarnya adalah patung pengganti dari patung yang dibuat pada 1985, yang memiliki cerita sedih dibaliknya.
Patung sebelumnya merupakan patung anjing Terrier yang didirikan oleh sekolompok komunitas kota yang ingin memprotes penggunaan hewan sebagai eksperimen studi oleh universitas setempat. Karena malu, para mahasiswa kemudian menghancurkan patung tersebut.
Monumen Beatles, Mongolia
Monumen dibangun oleh pematung asal Mongolia, Den Barsboldt di Ibu Kota Mongolia, Ulan Baatar. Monumen band legendaris The Beatles ini dimaksudkan untuk mengenang musik mereka juga simbol kebebasan demokratis barat.
Namun warga kota, terutama warga senior, tidak menyenangi keberadaan monumen yang dibangun dari batu-bata ini karena dianggap merusak kesucian kota Ulan Baatar. Monumen masih berdiri hingga kini, namun sudah banyak coretan di sana-sini.
Yasukuni Shinto Shrine, Tokyo
Kuil ini didedikasikan untuk mengenang 2,5 juta pahlawan, pelaut, dan penerbang yang mati pada saat Meiji Restoration tahun 1868. Kedengarannya biasa saja, namun belakangan ditemukan bahwa penjahat perang pun masuk ke dalam daftar nama pahlawan yang dikenang.
Tidak hanya itu, seorang warga Korea Selatan juga melayangkan protes ke kuil ini karena ia menemukan namanya masuk dalam daftar orang yang tewas dalam perang, padahal kenyataannya ia masih hidup hingga saat ini.
Museum bisa menjadi ikon landmark kota atau negara tempat monumen tersebut berdiri. Namun, ada beberapa monumen di dunia yang ternyata keberadaannya menjadi hal yang penuh kontroversi. Monumen apa sajakah itu? Berikut ulasannya, seperti dikutip BBC :
Monumen African Renaissance, Senegal
Monumen ini kontroversi karena harga pembangunannya yang luar biasa. Presiden Senegal, Abdoulaye Wade dikritik karena menghabiskan milyaran juta dolar Amerika untuk membangunnya, yang dianggap membuang-buang uang.
Selain itu, monumen yang berdiri sejak April 2010 ini juga dianggap kontroversi karena bentuknya, menggambarkan seorang laki-laki berotot yang menggendong seorang bayi di satu tangan. Sementara, tangan lainnya menarik seorang wanita yang berpakaian setengah telanjang.
Valley of The Vallen, Spanyol
Monumen didirikan oleh diktator Fransisco Franco untuk menghormati orang-orang yang dianggapnya sebagai pahlawan yang tewas saat Perang Sipil Spanyol. Kontroversi tidak hanya muncul dari sana, monumen yang dibangun di luar kota Madrid ini juga menuai protes karena Franco memerintahkan tahanan politik untuk membuat dan memahat patung dengan bentuk muka dan tubuhnya di monumen ini.
Tentu saja, hal ini mengundang amarah banyak warga Spanyol. Setelah bertahun-tahun melakukan protes, akhirnya pada Mei 2011, pemerintah Spanyol setuju untuk menghilangkan patung Franco dari monumen ini. Kini, monumen ini hanya berbentuk salib.
Brown Dog Statue, London
Patung berbentuk anjing kevil di Taman Battersea London ini tampak biasa saja. Namun sebenarnya adalah patung pengganti dari patung yang dibuat pada 1985, yang memiliki cerita sedih dibaliknya.
Patung sebelumnya merupakan patung anjing Terrier yang didirikan oleh sekolompok komunitas kota yang ingin memprotes penggunaan hewan sebagai eksperimen studi oleh universitas setempat. Karena malu, para mahasiswa kemudian menghancurkan patung tersebut.
Monumen Beatles, Mongolia
Monumen dibangun oleh pematung asal Mongolia, Den Barsboldt di Ibu Kota Mongolia, Ulan Baatar. Monumen band legendaris The Beatles ini dimaksudkan untuk mengenang musik mereka juga simbol kebebasan demokratis barat.
Namun warga kota, terutama warga senior, tidak menyenangi keberadaan monumen yang dibangun dari batu-bata ini karena dianggap merusak kesucian kota Ulan Baatar. Monumen masih berdiri hingga kini, namun sudah banyak coretan di sana-sini.
Yasukuni Shinto Shrine, Tokyo
Kuil ini didedikasikan untuk mengenang 2,5 juta pahlawan, pelaut, dan penerbang yang mati pada saat Meiji Restoration tahun 1868. Kedengarannya biasa saja, namun belakangan ditemukan bahwa penjahat perang pun masuk ke dalam daftar nama pahlawan yang dikenang.
Tidak hanya itu, seorang warga Korea Selatan juga melayangkan protes ke kuil ini karena ia menemukan namanya masuk dalam daftar orang yang tewas dalam perang, padahal kenyataannya ia masih hidup hingga saat ini.